BLT pengganti subsidi BBM perlu disalurkan kepada masyarakat untuk mencegah inflasi akibat kenaikan-kenaikan harga.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengaku, sepakat dengan pemerintah yang mengeluarkan anggaran bantuan sosial (bansos) pengganti subsidi BBM Rp24,17 triliun.
"Saya kira itu keputusan yang tepat diberikan oleh pemerintah karena bagaimana pun juga diperlukan bantuan-bantuan sosial diberikan kepada masyarakat yang terdampak jika terjadi penyesuaian harga," ujar Eddy di komplek parlemen, Senayan, Selasa (31/8).
Anggaran bantuan langsung tunai (BLT) Rp24,17 trilun yang akan diberikan pemerintah terdiri dari BLT untuk 20,65 juta keluarga sebesar Rp12,4 triliun, BLT untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta sebesar Rp9,6 triliun, dan subsidi sektor transportasi termasuk ojek sebesar Rp2,17 triliun.
Dalam konferensi pers, Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menjelaskan, bantuan sosial pertama adalah bantuan langsung tunai pengalihan subsidi BBM sebesar Rp12,4 triliun. Bantuan langsung tunai ini diberikan kepada 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat.
BLT ini akan dibagikan oleh Kementerian Sosial melalui kantor pos di seluruh Indonesia, yang akan dibagikan dalam dua tahap. Masing-masing tahap sebesar Rp300.000.