Setelah terus menguat sejak bulan Mei, pasar obligasi melemah 1,01% di bulan Oktober 2024. Bagaimana prospek 2025?
Memasuki penghujung tahun 2024, pasar obligasi diliputi dengan ketidakpastian. Setelah terus menguat sejak bulan Mei, pasar obligasi melemah 1,01% di bulan Oktober 2024, menurut Indeks Bloomberg Indonesia Local Sovereign Bond atau BINDO Index.
Bagaimana prospek pasar obligasi 2025?
Portfolio Manager Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Laras Febriany mengatakan sentimen pasar di bulan Oktober banyak dipengaruhi oleh faktor global, di mana pasar menantikan pemilu presiden Amerika Serikat (AS) dan keputusan suku bunga bank sentral AS, The Fed di awal November.
"Kembali terpilihnya Trump sebagai presiden menjadi sentimen negatif bagi pasar negara berkembang karena potensi kebijakan Trump yang proteksionis dan mengedepankan kepentingan domestik Negeri Paman Sam," ujarnya belum lama ini.
Ketidakpastian ini menyebabkan pasar cenderung mengambil langkah hati-hati alias wait and see sehingga imbal hasil surat utang negara AS, US Treasury naik 50 basis poin dari 3,78% ke level 4,28%. Adapun imbal hasil surat berharga negara (SBN) dengan tenor 10 tahun juga naik 34 basis poin dari 6,45% ke 6,79%.