Bisnis

Atasi stunting, pekerja migran asal NTB akan diwajibkan bawa keluarga ke Malaysia

Langkah ini diharapkan menghadirkan perubahan besar terhadap anak-anak pekerja migran karena mendapatkan pendidikan lebih baik.

Jumat, 10 Februari 2023 11:19

Warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit di Malayasia jumlahnya signifikan. Bahkan, diklaim terbanyak dibandingkan pekerja migran Indonesia (PMI) dari daerah lain.

"Kalau kita berkunjung ke negeri jiran tersebut, orang Malaysia mengatakan, 'Di mana ada pohon kelapa sawit, di situ pasti ada orang NTB,'" ujar Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, dalam peresmian "BLK Komunitas 2022 dan Festival Kemandirian BLK Komunitas", Jumat (10/2).

Zulkiefli pun berencana mewajibkan warga NTB yang bekerja di Malaysia untuk membawa keluarganya. Dirinya memohon inisiatif tersebut disetujui Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, yang turut hadir dalam acara tersebut.

"Kami minta izin kepada Pak Wakil Presiden dan Bu Menteri, kalau semuanya siap, komunikasinya nanti sudah sangat matang, kami minta izin agar diberikan kesempatan untuk mengirimkan tenaga kerja yang akan bekerja di Malaysia nanti beserta keluarganya. Jadi, kami akan melarang tenaga kerja ini tidak membawa keluarganya," tuturnya.

Menurut Zulkiefli, langkah itu penting mengingat selama ini banyak keluarga pekerja sawit yang ditinggalkan di NTB justru tidak terurus dan bermasalah. "Paling mendasar adalah stunting dan persoalan pembangunan ekonomi."

Erlinda Puspita Wardani Reporter
Fatah Hidayat Sidiq Editor

Tag Terkait

Berita Terkait