Bisnis

Pelabuhan Tingkok macet, eksportir 'panik' hadapi ancaman tarif Trump

Pabrik-pabrik Tiongkok dan pembeli AS telah mengambil tindakan jauh sebelum Trump menjabat awal minggu ini.

Jumat, 24 Januari 2025 16:47

Para eksportir Tiongkok minggu ini berebut untuk memuat dan mengirim kargo dari Pelabuhan Yantian di Shenzhen. Mereka berkejaran waktu dengan liburan Tahun Baru Imlek selama delapan hari, dan menjelang gelombang tarif AS yang mungkin diberlakukan atas barang-barang Tiongkok.

Pelabuhan Yantian adalah salah satu pelabuhan peti kemas terbesar di dunia, yang menangani sepertiga perdagangan internasional Guangdong dan seperempat ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat. Menjelang imlek, kuota harian peti kemas meningkat sebesar 15 persen menjadi 15.000 unit selama 20-28 Januari, kata pelabuhan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (22/1).

Li Guoliang, seorang pengemudi truk, membutuhkan waktu dua jam pada Kamis malam untuk mengangkut peti kemas yang telah dimuat ke tempat penampungan peti kemas di pelabuhan — waktu yang dihabiskannya empat kali lipat lebih lama dari hari-hari biasa.

"Alasan utamanya adalah pabrik-pabrik bergegas mengirim sebelum liburan, dan kuota peti kemas yang terbatas di pelabuhan dan ruang di tempat penampungan peti kemas mengakibatkan kemacetan," kata Li kepada Reuters.

Perusahaan truk lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa seorang pengemudi terjebak di area pelabuhan selama lebih dari 24 jam pada hari Kamis.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait