Walaupun BI mempertahankan posisi 'hawkish', namun tidak banyak membantu rupiah yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal.
Rupiah mengalami pelemahan terhadap dollar AS setelah Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar 5,25% di Juli. Kondisi tersebut mulai dikhawatirkan analis.
Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga, mengaku khawatir melihat rupiah terus tertekan. Padahal, BI berusaha memperketat kebijakan moneter secara agresif selama dua bulan terakhir.
"Walaupun BI mempertahankan posisi 'hawkish', namun tidak banyak membantu rupiah yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/7).
Dollar AS cenderung berkibar, menjadi tema dominan di pasar di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan ketegangan dagang global yang memengaruhi sentimen. Hal itulah yang dinilai membuat rupiah dan banyak mata uang pasar negara berkembang lainnya semakin melemah.
Para trader teknikal akan terus mengamati bagaimana dollar AS bertahan di atas level psikologis Rp14.000 per dollar AS. "Level kunci berikutnya adalah di kisaran 14.750," tutur dia.