Proyek ini didanai dengan APBN 2020 sebesar Rp3,52 triliun.
Pemerintah akan membangun 266.070 jaringan gas (jargas) rumah tangga pada 2020. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Alimuddin Baso mengatakan program yang merupakan proyek prioritas ini akan didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp3,52 triliun.
"Sekarang yang lagi mau kita eksekusi adalah 266.070 jargas rumah tangga pakai APBN," katanya di Jakarta, Selasa (11/2).
Alimuddin menuturkan pemerintah akan melelang proyek pembangunan jaringan gas ini ke swasta. Selanjutnya, jaringan gas yang sudah terpasang nantinya tetap akan dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) atau PGN sebagai sub holding PT Pertamina (Persero).
"Saat ini masih dibangun dengan anggaran APBN. Nanti penugasan kita ke Pertamina dan sub holding dalam hal ini PGN," ujarnya.
Menurut Alimuddin, pembangunan jaringan gas rumah tangga tersebut dilakukan untuk mengurangi subsidi gas cair atau liquid petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) yang perlahan mulai dikurangi. Dia juga menargetkan pembangunan bisa dimulai pada semester I-2020.