Program ini ditujukan untuk mencapai target reduksi emisi gas rumah kaca (GRK) subsektor efisiensi energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana pada Senin (28/11), meluncurkan Program MENTARI Efisiensi Energi (MENTARI EE). Program ini ditujukan mencapai target reduksi emisi gas rumah kaca (GRK) subsektor efisiensi energi.
Program ini merupakan tindak lanjut bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Inggris dalam Program UK Partnering for Accelerated Climate Transition. Program pengurangan gas rumah kaca melalui program efisiensi di sektor bangunan gedung.
Pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan Pemerintah Inggris melalui program efisiensi energi ini karena upaya efisiensi energi merupakan langkah penting dan signifikan untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE). Di sektor bangunan gedung, Kementerian ESDM telah mengirimkan surat edaran kepada instansi pemerintah pusat dan daerah untuk mengimplementasi upaya konservasi energi.
"Efisiensi energi ini sangat penting dilakukan mengingat kejadian yang baru-baru ini terjadi krisis energi yang dampaknya dirasakan tidak hanya di tanah air, tetapi juga di seluruh dunia," jelas Arifin, pada keterangan resminya, dikutip Selasa (29/11).
Kesepakatan implementasi MENTARI EE ini merupakan bagian dari sejumlah kesepakatan yang ditandatangani di bulan November untuk memperdalam kerja sama Indonesia dan Inggris.