E-SBN yang ditawarkan oleh pemerintah bernomor seri SBR003, bertenor dua tahun. Early redemption per order dilakukan satu kali
Kamu ingin beli surat utang atau obligasi, namun tak tahu caranya? Selain itu juga prosesnya 'ribet', pikiran itu sering terlintas saat kita ingin berinvestasi di obligasi.
Untuk mempermudah pembelian obligasi, Kementerian Keuangan bakal menerbitkan obligasi ritel melalui sistem online atau e-SBN, untuk pertama kalinya, 14 Mei 2018 mendatang. Instrumen ini akan mempermudah akses masyarakat dalam berinvestasi serta mengakomodir penjualan Surat Utang Negara (SUN) kepada investor ritel perdana domestik.
Produk yang akan ditawarkan untuk e-SBN merupakan savings bond ritel seri SBR 003. Surat utang ini ditawarkan untuk investor ritel, terutama milenial. Untuk berinvestasi di SBR 003, investor cukup merogoh kocek sekitar Rp 1 juta sebagai minimal investasi. Adapun untuk batas maksimal kepemilikan SBR 003 adalah Rp 3 miliar.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan harga acuan SBR 003 adalah BI 7 Days Rate Repo ditambah spread. Penetapan itu berbeda dibandingkan seri SBR002 yang diluncurkan sebelumnya, acuannya adalah tingkat bunga Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) ditambah spread.
"Penjualan SBN ritel ini menyasar generasi milineal. Mereka tergantung sekali dengan gadget, itu yang coba ingin kita fasilitasi," terang Lucky Alfirman, Jumat (6/4) di Kementerian Keuangan.