Pemerintah berusaha mendesain RAPBN 2019 yang bertujuan memberikan stimulus.
Pemerintah menargetkan defisit di bawah 2% pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Selain itu, akan menfokuskan RAPBN terhadap pengembangan masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, target tersebut harus diikuti dengan asumsi PDB tahun depan, yang naik di atas Rp16.000 triliun.
Pemerintah berusaha mendesain RAPBN 2019 yang bertujuan memberikan stimulus. Serta dukungan terhadap perekonomian dan perbaikan sosial terhadap masyarakat.
Anggaran itu nantinya membuat rakyat Indonesia meningkatkan kapasitas pendidikan, skill, dan vokasi. Sebagai antisipasi terjadinya perubahan teknologi dan persaingan yang makin ketat.
"Presiden sudah mengatakan fokus kita pada SDM paling penting. Rakyat kita paling penting. Mereka membutuhkan pendidikan. Maka jumlah biaya pendidikan akan mencapai Rp 460 triliun atau bahkan Rp 470 triliun," ujarnya di Gedung DPR, Rabu (11/4) di Jakarta.