Itulah sebabnya, Menteri Koordinator Ekonomi menilai nilai tukar masih berpeluang kembali menguat.
Nilai tukar rupiah diyakini akan menemukan keseimbangan baru. Setelah sebelumnya mengalami tekanan dari dollar AS. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, bergerak menguat sebesar 68 poin menjadi Rp13.894 dibanding posisi sebelumnya Rp13.962 per dollar AS.
Menteri koordinator bidang perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah, bukanlah yang terburuk dibandingkan dengan mata uang negara lain.
Menteri koordinator bidang perekonomian Darmin Nasution meminta agar masyarakat tidak hanya melihat penurunan nilai tukar rupiah secara absolut. Tetapi juga melihat persentasenya.
Pelemahan rupiah terhadap dollar lebih disebabkan karena adanya faktor eksternal. Seperti tekanan perang dagang antara China dan AS. Selain itu, ada tekanan yang memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga lagi.
Itulah sebabnya, Darmin menilai nilai tukar masih berpeluang kembali menguat. Tetapi nampaknya sulit kembali menyentuh kisaran Rp 13.400 - Rp 13.500 per dollas AS. "Akan ada keseimbangan baru, tapi tidak bergerak terlalu tinggi. Rupiah akan mengarah ke angka fundamentalnya. Berapa? Masih sekitaran segitu (Rp 13.700)," imbuh Darmin, kepada wartawan, Selasa (24/4) di Jakarta.