Pemuliaan dilakukan dengan melakukan persilangan terhadap 3 varietas lokal unggul yang usia tanamnya lama.
Pemuda asal Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Eko Mardiyono, berhasil melakukan pemuliaan tanaman padi dengan menghasilkan beras ungu. Upayanya sejak 2014 itu berbuah manis lantaran beras yang diproduksi memiliki keunggulan dibandingkan varietas yang ada.
"Beras ungu ini memiliki karakteristik pulen. Kandungan nilai gizi juga baik bahkan bebas residu pestisida karena pembudidayaannya secara organik," katanya dalam keterangannya, Jumat (26/5).
"Keunggulan tersebut sesuai hasil laboratorium oleh Sucofindo pada 2017 lalu," imbuh dia. Eko sendiri belum melakukan permohonan sertifikasi atas benih padi yang dimuliakannya ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Fungsionaris DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu menerangkan, pemulian tanaman padinya berasal dari varietas padi lokal unggul dengan melakukan persilangan terhadap 3 varietas yang usia tanamnya lama.
"Beras ungu ini bernilai ekonomis karena usia tanaman relatif pendek dibanding varietas padi unggul lain. Tetua induk memiliki usia tanam 6 bulan, sedang padi ungu hanya 120 HSS (hari sesudah semai)," ungkapnya.