Penciptaan lapangan pekerjaan layak harus menjadi perhatian bagi pemerintahan berikutnya.
Kemiskinan menjadi tantangan bagi presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Penciptaan lapangan pekerjaan layak harus menjadi perhatian bagi pemerintahan berikutnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kelas menengah turun dari 57.33 juta atau 21,45% dari total penduduk Indonesia pada 2019 menjadi 47.85 juta atau 17,13% pada 2024.
Sebaliknya pada kelompok bawah, yaitu kelompok miskin merangkak naik dari 25,14 juta atau 9,41% pada 2019 menjadi 25,22 juta atau 9,03% pada 2024. Demikian juga dengan kelas rentan miksin yang naik dari 54,97 juta atau 20,56% pada 2019 menjadi 67,69 juta dengan proporsi 24,23% pada 2024.
Berdasarkan sebarannya, tiga provinsi memiliki tingkat kemiskinan lebih dari 20%, lima provinsi memiliki tingkat kemiskinan 15% hingga 19,99%, 11 provinsi memiliki tingkat kemiskinan 10% hingga 14,99%, 15 provinsi memiliki tingkat kemiskinan 5% hingga 9,99%, dan hanya empat provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan di bawah 10%.
"Kecenderungan berlawanan antara kelas menengah dan angka kemiskinan ini perlu mendapat perhatian serius-memadai dari pemerintahan baru," ujar Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin, belum lama ini.