Kinerja emiten berkode saham HRTA pada kuartal I-2020 didorong oleh kenaikan harga emas
Perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan pada semester I-2020 sebesar Rp1,96 triliun. Jumlah pendapatan ini meningkat 10,73% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,77 triliun.
Namun, laba bersih perseroan tercatat mengalami penurunan 8,69% menjadi Rp78,8 miliar pada semester I-2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp86,3 miliar.
Chief Financial Officer Hartadinata Abadi Deny Ong mengatakan, kinerja emiten berkode saham HRTA pada kuartal I-2020 didorong oleh kenaikan harga emas, peningkatan penjualan ke pihak grosir sebesar 7%, dan peningkatan penjualan dari toko milik perseroan sebesar 19,2%.
"Sedangkan pada kuartal II-2020, pendapatan Hartadinata tidak hanya didorong oleh kenaikan harga emas yang cukup tinggi, tetapi juga meningkatnya permintaan akan logam mulia yang dapat dikatakan sangat signifikan," ujar Deny dalam konferensi pers HRTA, Rabu (12/8).
Selama kuartal I-2020, volume penjualan HRTA didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah. Penjualan di segmen ini berkontribusi 68,9% terhadap total produk yang dipasarkan.