"Saya kira, dengan kondisi saat ini, seharusnya kita fokus kolaborasi di dalam negeri dulu."
Pendekatan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, dalam menjaga ketahanan pangan nasional dinilai tidak tepat. Pemerintah mestinya memperkuat dari hulu hingga hilir dalam negeri terlebih dahulu sebelum berkolaborasi dengan pihak asing.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, merespons sikap Indonesia menggandeng ASEAN, Rusia, India, dan Kanada terkait ketahanan pangan.
"Kolaborasi dengan ASEAN dan negara lain soal ketahanan pangan itu perlu. Tetapi, saya kira, dengan kondisi saat ini, seharusnya kita fokus kolaborasi di dalam negeri dulu, perkuat dulu ketahanan pangan kita dari hulu sampai hilir," tuturnya dalam keterangannya, Jumat (14/7).
Bagi Cak Imin, sapaannya, pemerintah juga sepatutnya mengedepankan pembenahan manajemen ketahanan pangan nasional sebelum membangun sinergi dengan ASEAN maupun asing. Pangkalnya, negara lain pun berupaya mempertahankan ketahanan masing-masing kala dihadapkan pada ancaman kekeringan dan cuaca ekstrem, salah satunya El Nino.
"Seharusnya dibenahi dulu di dalam negeri, pastikan ketahanan pangan kita betul-betul terealisasi. Kenapa? Ya, karena negara lain juga pasti mikir-mikir menyuplai pangan ke kita ketika dihadapkan cuaca ekstrem, kekeringan karena El Nino, misalnya," urainya.