Ada kemungkinan masyarakat akan beralih ke LPG subsidi karena kenaikan harga.
PT Pertamina (Persero) mengumumkan kenaikan harga jual LPG nonsubsidi untuk produk Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 kg yang berlaku sejak kemarin (10/7).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda menilai, naiknya harga LPG nonsubsidi dapat berdampak pada meningkatnya angka inflasi, sehingga mempengaruhi harga sejumlah komoditas.
"Angka inflasi kita secara YoY (year on year) sudah mencapai 4,35%, lebih tinggi dari target pemerintah dan BI sebesar 4%. Maka kenaikan gas LPG non subsidi akan menaikkan harga beberapa barang," kata Huda kepada Alinea.id, Minggu (10/7) malam.
Huda menilai, kenaikan harga ini juga dapat menekan daya beli konsumen produk LPG subsidi yang telah beralih ke LPG nonsubsidi. Akibatnya, hal ini dapat memicu perpindahan konsumen kembali ke produk LPG subsidi.
"Kenaikan ini juga akan memicu perpindahan konsumen LPG non subsidi ke LPG bersubsidi. Sama seperti kasusnya di BBM, dimana ada perpindahan konsumen dari Pertamax ke Pertalite," ujar Huda.