Potensi MNK inplace di kedua sumur tersebut mencapai 80 juta barel minyak.
Usai peresmian tajak pertama Sumur Gulamo Migas Non Konvesional (MNK) di Wilayah Kerja (WK) Rokan, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), menargetkan pengeboran MNK kedua di Blok Rokan dengan nama Sumur Kelok pada November 2023.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, potensi MNK inplace di kedua sumur tersebut mencapai 80 juta barel minyak. Meski demikian, dibutuhkan waktu sekurangnya empat bulan untuk memastikan sumur MNK tersebut memiliki nilai ekonomis.
"Kami berharap dalam 120 hari paling tidak untuk bisa mendapatkan data informasi mengenai keberadaan kepastian potensi MNK yang ada di Blok Rokan," ujarnya, dalam keterangan resminya, Minggu (30/7).
Setelah pengeboran dua sumur tersebut, ada lagi 126 sumur lain yang akan dilakukan pengeboran, karena potensi MNK yang ada di Blok Rokan ini sangat besar, yakni mencapai 1,28 miliar barel minyak.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, WK rokan ini merupakan bagian cekungan dari central sumatera basin yang menyimpan lebih besar lagi potensi MNK.