Bisnis

Wapres: Pengembangan keuangan syariah berfokus pada empat bidang

Pemerintah serius mendorong kemajuan dan keuangan syariah di Tanah Air.

Kamis, 11 November 2021 12:54

Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Menyelenggarakan kegiatan yang merupakan kombinasi bentuk kegiatan ekspo, edukasi, dan entertainment “Sharia Investment Week 2021” yang dilaksanakan secara virtual pada 11-13 November 2021, sebagai rangkaian dari penyelenggaraan 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, dan menindaklanjuti arahan OJK untuk menyelenggarakan kegiatan yang mendukung peningkatan literasi serta inklusi masyarakat terhadap pasar modal syariah secara efektif.

Acara SIW 2021 juga akan menjadi representasi komitmen dan semangat OJK, BEI, KSEI, KPEI, serta segenap stakeholders untuk terus memajukan pasar modal syariah Indonesia.

Pada kesempatan ini, Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menyampaikan, pemerintah serius mendorong kemajuan dan keuangan syariah di Tanah Air. Di antaranya dengan berfokus pada empat bidang yaitu, pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah,” jelas Wakil Presiden RI, dalam opening ceremony Sharia Investment Week (11/11).

Menurutnya, seiring dengan perkembangan upaya-upaya tersebut, pemanfaatan teknologi digital menjadi salah satu peluang sekaligus tantangan bagi kemajuan ekonomi dan keuangan syariah ke depan.

“Pengembangan teknologi digital juga harus didukung oleh kualitas SDM yang adaptif, mandiri, produktif, serta berdaya saing. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya penyiapan SDM yang bisa memenuhi kebutuhan perkembangan teknologi berbasis digital pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, hal ini memerlukan kerja sama dan kontribusi semua pihak. Hasil survei literasi dan inklusi keuangan 2019 oleh OJK, menunjukkan indeks literasi keuangan syariah nasional masih tergolong rendah yaitu, baru mencapai 8,93%,” tuturnya

Kania Nurhaliza Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait