Kenaikan harga BBM sangat sensitif pada harga komponen lain.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali wacanakan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) RON 88 atau Premium. Lalu apakah penghapusan Premium ini akan berdampak ke daya beli masyarakat?
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengatakan, penghapusan Premium akan berdampak ke daya beli masyarakat. Menurutnya, kenaikan harga BBM sangat sensitif pada harga komponen lain.
"Ini akan sangat terjadinya inflasi. Tidak hanya harga BBM naik, tetapi memicu kenaikan harga barang dan jasa lain," paparnya kepada Alinea.id, Jumat (24/12).
Abra menyebut, BBM menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat untuk mobilitas perekonomian, logistik, distribusi barang, dan lainnya.