"Mengapa perusahaan penerbangan papan atas bersikap murahan seperti itu? Tidak ada makanan, tidak ada air. Semua awak kabin menghilang setelah mendarat."
Lebih dari 250 penumpang, termasuk beberapa warga India, terlantar selama lebih dari 30 jam di Bandara Diyarbakir, Turki. Peristiwa ini terjadi setelah penerbangan Virgin Atlantic dari London ke Mumbai terpaksa melakukan pendaratan darurat.
Penerbangan VS358 berangkat dari Bandara Heathrow, London, pukul 11.40 waktu setempat pada tanggal 2 April dan dijadwalkan mendarat di Mumbai pukul 01.40 pada tanggal 3 April. Namun, pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di Bandara Diyarbakir sekitar pukul 19.00 waktu setempat setelah seorang penumpang memerlukan perawatan medis segera.
Setelah apa yang digambarkan Virgin Atlantic sebagai "pendaratan keras", pesawat itu dianggap tidak layak terbang karena masalah teknis.
Penumpang diturunkan, tetapi sementara awak pesawat diangkut ke hotel, penumpang tetap berada di area terbatas di dalam bandara regional kecil itu, yang tidak memiliki fasilitas memadai.
"Kami secara aktif menjajaki semua opsi, termasuk pengoperasian pesawat alternatif, untuk memastikan pelanggan dapat mencapai Mumbai sesegera mungkin," kata maskapai yang berbasis di Inggris itu dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.