Nilai kemaritiman harus menjadi visi bangsa untuk mendukung menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pada peringatan Hari Maritim Nasional Ke-57, Kamis (23/9), Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan, nilai kemaritiman harus menjadi visi bangsa untuk mendukung menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Arus utama pembangunan nasional seharusnya berbasis kemaritiman. Oleh karena itu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional harus mempertimbangkan jati diri Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Luhut dalam pidatonya yang disiarkan secara virtual.
Dalam menyambut rencana pembangunan jangka panjang periode 2025-2045, Luhut mengatakan jika itu merupakan kesempatan yang baik untuk memasukkan pemikiran pembangunan kemaritiman.
“Kita harus membuat peta jalur yang jelas, sehingga armada pembangunan kemaritiman dapat sampai ke pelabuhan akhir, menjadikan Indonesia pusat peradaban maritim dunia pada 2045,” tegasnya.
Kemudian, Luhut menambahkan jika visi Indonesia sebagai poros maritim itu akan tercapai apabila didukung dengan berbagai peningkatan produktivitas.