Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, pemerintah menargetkan sektor industri nasional tumbuh dalam rentang 5,1-5,6%
Perkembangan industri nasional akan diarahkan untuk memecahkan tiga masalah utama. Yaitu, stagnasi produktivitas tenaga kerja industri, daya saing industri nasional dan ekspor produk manfaktur Indonesia yang didominasi produk teknologi rendah
Kepala Bappenas, Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan, data IMF menunjukkan produktivitas tenaga kerja Indonesia stagnan selama lebih dari satu dekade terakhir. Sementara China dan India mengalami kenaikan pesat.
Masalah utama industri lainnya, mengenai daya saing industri nasional. Dimana kenaikan Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Indonesia menggambarkan penggunaan kapital yang melemah. Salah satunya dikarenakan belum optimalnya fungsi intermediasi perbankan dan akses keuangan yang terbatas bagi masyarakat.
Kemudian, mengenai ekspor produk manfaktur Indonesia yang didominasi produk teknologi rendah. Rendahnya proporsi ekspor dengan kandungan teknologi tinggi mengindikasikan Indonesia belum berpartisipasi optimal dalam rantai nilai global.
"Saat ini karakteristik produk ekspor Indonesai bersifat homogen, dan kita tertinggal dalam mengembangkan produk baru di di bidang manufaktur," terang Bambang di Jakarta (17/4).