Penggunaan panel surya terbarukan lebih menghemat biaya.
PT Pertamina (Persero) menyatakan bakal mendukung penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) 23% hingga tahun 2025 dan 31% di tahun 2050.
SVP Research and Development PT Pertamina (Persero) Dadi Sugiana mengatakan gas dan EBT akan menjadi sumber energi penting bagi masa depan Indonesia.
“Pertamina belajar mengoperasikan solar PV (panel surya) baterai dan gas turbine guna mendukung energi baru terbarukan sebagai alternatif,” katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (24/7).
Di sisi lain, Dadi mengungkapkan inisiatif mengembangkan solar PV juga merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi. Menurut dia, solar PV adalah teknologi yang paling murah untuk pembangkit listrik dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar minyak atau solar.
Ia membandingkan jika menggunakan minyak, ongkosnya bisa Rp3.000 per Kwh. Sementara itu, jika menggunakan solar PV ongkosnya hanya Rp1.100 hingga Rp1.800 per Kwh.