Bisnis

Pertanian 4.0: Dari traktor tanpa awak hingga drone penebar benih

Pertanian presisi bekerja dengan memanfaatkan inovasi teknologi sehingga proses dari hulu ke hilir semakin efisien.

Sabtu, 16 Oktober 2021 06:11

Kinerja sektor pertanian kian moncer di masa pandemi. Ironisnya, hal ini tidak diikuti perubahan pada kesejahteraan petani. Nasib dan kehidupan petani masih identik dengan pendapatan yang rendah.

"Ironis karena selama pandemi kontribusi pertanian ke perekonomian itu termasuk paling besar. Tapi, usia petani yang sebagian besar sudah 50 tahunan, hasil (usahataninya) enggak akan bisa optimal," kata pakar ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma'ruf, saat berbincang dengan Alinea.id, Rabu (13/10).

Dua tahun lalu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencatat, lahan baku sawah (LBS) Indonesia seluas 7.463.948 hektare. Angka ini naik 358.000 hektare dari tahun 2018, yang seluas 7.105.145 hektare.

Dari luasan tersebut, produksi padi pada 2020 sebanyak 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan ke beras setara sebesar 31,31 juta ton. Atau meningkat 21,46 ribu ton atau 0,07% dari produksi beras tahun 2019.

Selain itu, kontribusi sektor pertanian terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional mengalami peningkatan pada tahun lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2020 sektor pertanian menyumbang 13,75% terhadap PDB.

Qonita Azzahra Reporter
Kartika Runiasari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait