Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama sedikit di bawah ekspektasi BI yakni 5,1%
Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2018 yang mencapai 5,06%, seharusnya masih bisa didorong lebih tinggi.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, mengatakan, pertumbuhan ekonomi belum pada potensi tertingginya. "Bukan ekonomi yang turun, tapi memang ekonomi yang masih perlu untuk didorong," ujar Mirza di Yogyakarta, Senin (7/5).
Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama sedikit di bawah ekspektasi BI yakni 5,1%. Industri manufaktur yang menyumbang lebih dari 20% dari PDB, hanya tumbuh di bawah lima persen, yaitu 4,5%. Selain itu, sektor perdagangan yang menyumbang 13% dari PDB juga tumbuh tak sampai lima persen.
Dari sisi kebijakan moneter, sebenarnya sudah banyak mendorong. Tinggal sekarang kebijakan di sektor riil untuk bisa mendorong manufaktur bisa tumbuh lebih tinggi. Supaya sektor perdagangan bisa lebih tinggi.
Kendati demikian, Mirza juga menyoroti sektor konstruksi yang tumbuh di atas lima persen, yang sekaligus mengkonfirmasi kontribusi sektor tersebut terhadap PDB. "Tapi itu kan tidak cukup. Hanya karena kalau kita bangun infrastruktur, jangka panjang kelihatannya. Tapi kita sudah 'on the right track' bangun infrastrukturnya," ujar Mirza.