Perlindungan konsumen disebut menjadi kunci penting dari tata kelola perasuransian.
Dewan Penasihat Indonesia Financial Group (IFG) Progress, Agus Martowardojo mengungkapkan masih banyak perusahaan asuransi di dalam negeri yang bermasalah. Hal ini tidak hanya merugikan negara, tapi juga para pemegang polis.
Oleh karena itu, dia mengatakan perlindungan konsumen harus menjadi kunci penting dari tata kelola perasuransian yang dapat menghindari terjadinya masalah yang merugikan masyarakat.
"Di Indonesia ada banyak perusahaan asuransi bermasalah dan itu membuat kesukaran dari pemegang polis. Ini harus jadi pegangan kita bagaimana bisa hasilkan pemikiran dan rencana yang bisa memunculkan kebijakan yang baik yang sejalan dengan perusahaan asuransi penjaminan atau investasi," katanya dalam video conference, Rabu (28/4).
Agus melanjutkan, perlindungan konsumen harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang kuat. Selain itu, permodalan juga harus kuat. Perlindungan konsumen juga perlu didukung oleh kemampuan dalam inovasi produk.
Dia berpesan, jangan sampai asuransi terjebak pada upaya menjanjikan imbal hasil yang terlalu tinggi kepada nasabah, sehingga membuat perusahaan bermain di portofolio investasi yang berisiko besar.