Archi Indonesia akan melepas sebanyak-banyak 4,96 miliar saham, dengan harga penawaran di kisaran Rp750 hingga Rp800 per saham.
Perusahaan tambang PT Archi Indonesia Tbk. atau Archi, menyampaikan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada Juni mendatang.
Rencananya, perusahaan milik pengusaha Peter Sondakh ini akan melepas sebanyak-banyak 4,96 miliar saham, dengan harga penawaran di kisaran Rp750 hingga Rp800 per saham. Dengan kisaran harga tersebut, perseroan menargetkan nilai IPO sebanyak-banyaknya Rp3,974 triliun.
Wakil Direktur Utama Archi Indonesia, Rudy Suhendra mengatakan, tujuan IPO perusahaan adalah untuk mengembangkan dan mengakselerasi rencana pertumbuhan perseroan, sekaligus untuk terus meningkatkan tata kelola perusahaan.
"Dengan mencatatkan saham di BEI, Archi bermaksud untuk mempercepat rencana pertumbuhan kinerja perusahaan, dan meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan adanya pengawasan langsung dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI sebagai regulator, serta masyarakat secara umum," ujar dia dalam paparan publik, Senin (31/5).
Dalam aksi korporasi ini, Archi akan menggunakan laporan keuangan konsolidasi audit yang berakhir pada 31 Desember 2020. Perusahaan tercatat telah menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari IPO ini.