Bisnis

Upaya perusahaan swasta tekan emisi: Pasang setrum hijau hingga hemat air

Perusahaan menekan emisi karbon dengan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hingga mengurangi penggunaan air.

Minggu, 24 Desember 2023 19:29

Perusahaan swasta gencar menekan emisi karbon demi menyukseskan program net zero emission. Upaya yang dilakukan mulai dari mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hingga mengurangi penggunaan air.

Primaya Hospital Group memasang panel seluas 2.800 meter persegi (m2) di atap gedung rumah sakit Primaya Hospital Bekasi Timur. Panel surya tersebut dapat menghasilkan energi bersih sebanyak 524.000 kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 469.000 kilogram per tahun. Sebagai gambaran, penekanan emisi karbon yang dihasilkan dari pemasangan PLTS Atap ini setara dengan dampak positif penanaman lebih dari 6.000 pohon.

"Isu pemanasan global telah menjadi perhatian seluruh dunia saat ini, termasuk kami di industri kesehatan. Pemasangan panel surya di gedung rumah sakit kami ini, dapat memberikan kontribusi positif untuk kesehatan bumi dan lingkungan yang berkelanjutan," ujar CEO Primaya Hospital Group Leona A. Karnali, dikutip Minggu (24/12).

Pemanasan global merupakan proses peningkatan suhu bumi yang berlebihan. Penyebabnya adalah gas rumah kaca (GRK) yang berlebihan dan terlalu banyaknya penggunaan energi fosil, seperti batu bara dan minyak bumi. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan, total emisi GRK dari sektor industri Indonesia mencapai 238,1 juta ton CO2e di tahun 2022. Penggunaan panel surya disebut dapat mengurangi emisi GRK dan dampak lingkungan negatif lainnya yang dihasilkan dari sumber energi konvensional.

Selain penggunaan panel surya, Primaya Hospital Group juga menerapkan program keberlanjutan lainnya seperti upaya pengurangan limbah plastik dengan mengganti air minum kemasan sekali pakai dengan tempat minum yang dapat digunakan berulang kali, menggunakan plastik obat dari bahan degradable, dan mengurangi penggunaan kertas melalui digitalisasi.

Satriani Ari Wulan Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait