Bursa Efek Indoensia (BEI) sudah membuka "pintu baru" bagi para perusahaan start-up berstatus unicorn yang ada di Indonesia untuk IPO.
Bursa Efek Indoensia (BEI) sudah membuka "pintu baru" bagi para perusahaan start-up berstatus unicorn yang ada di Indonesia untuk mencatatkan saham di papan perdagangan melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengaku telah melakukan pendekatan intensif kepada empat unicorn Tanah Air. Keempat unicorn tersebut adalah Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia untuk listing di bursa.
"Sudah diskusi dan sudah ketemu. Tapi tergantung dari pemegang saham mereka," ujar Nyoman di Siam Square Resto, Jakarta, Rabu (20/3).
Unicorn merupakan istilah dari perusahaan rintisan (start-up) dengan valuasi senilai US$1 miliar setara Rp14 triliun (kurs Rp14.000 per dollar Amerika Serikat).
Bursa juga telah melakukan relaksasi aturan untuk mengakomodasi perusahaan start-up melakukan IPO. Relaksasi tersebut bukan hanya untuk perusahaan manufaktur tetapi juga perusahaan yang valuasinya berdasarnya aset tidak berwujud (intangible).