Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan proyek pembangkit dan transmisi, dalam upaya mewujudkan program 35.000 mega watt (MW).
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membuka kemungkinan menjual obligasi atau surat utang berdenominasi dollar Amerika Serikat (global bond) sebesar US$1,5 miliar atau sekitar Rp21,20 triliun (kurs Rp14.137,65) pada 2019 ini.
"Insya Allah tahun ini. Tetapi kapan waktunya, kami lihat situsi pasar dan kebutuhan," ujar Direktur Keuangan PT PLN Sarwono Sudarto di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (4/3).
Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan proyek pembangkit dan transmisi, dalam upaya mewujudkan program 35.000 mega watt (MW).
"Rencananya PLN tidak hanya menerbitkan global bond, tetapi juga local bond," ucapnya.
Sebelum global bond diterbitkan, pendanaan dilakukan melalui kas internal dan sindikasi perbankan, baik swasta maupun BUMN.