"[Di Polbangtan] ada pelatihan vokasi, ada penyuluhan. Tujuannya, regenerasi petani Indonesia, membangun petani milenial."
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) telah bertransformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dengan konsep yang diperbarui guna mencetak generasi baru berkualitas di sektor pertanian. Namun, masih di bawah binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan).
"Kalau dulu output-nya penyuluhan, penyuluh. Kalau yang baru ini alumninya harus qualified job seeker dan qualified job creator," kata Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, ketika dihubungi, Senin (19/9).
Alumni Polbangtan diarahkan memiliki kualitas diri yang mumpuni di bidang pertanian, baik sebagai pencari kerja maupun pencipta lapangan kerja, di sektor terkait. "[Di Polbangtan] ada pelatihan vokasi, ada penyuluhan. Tujuannya, regenerasi petani Indonesia, membangun petani milenial."
Dedi menerangkan para lulusan Polbangtan tak memiliki ikatan struktural dengan Kementan kendati pendidikannya melalui beasiswa. Namun, langkah alumni berada dalam arahan pihaknya agar tujuan mencetak regenerasi pelaku usaha tani tercapai.
"Yang ada adalah ikatan fungsional dan emosional. Kami kontrol mereka agar betul-betul bekerja di sektor pertanian, terutama pertanian riil," jelasnya.