Bisnis

Potensi penggunaan PLTS oleh BUMN capai 1,4 GWp

Pemanfaatan PLTS secara nasional di Indonesia masih kurang dari 200 MW.

Sabtu, 15 Agustus 2020 22:25

Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) membentuk Tim Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Surya di BUMN dengan nomor surat SK-252/MBU/07/2020 per tanggal 27 Juli 2020 dan ditandatangani oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Tim Percepatan terdiri dari Tim Pengarah yang diketuai langsung olehErick, serta Tim Kerja yang terdiri dari Direktur Operasi I PT Len Industri (Ketua), Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), Direktur Mega Project PT PLN (Persero), Direktur Niaga & Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero), serta Chief Executive Officer Subholding Power and New Renewable Energy PT Pertamina (Persero). Pembentukan tim juga sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Head of Agreement (HOA) tentang kerjasama PLTS ketiga BUMN, yakni Len, PLN, dan Pertamina pada awal Oktober 2019.

Ketua Tim Kerja, Direktur Operasi I PT Len Industri, Linus Andor M. Sijabat dalam keterangan resminya, Sabtu (15/8) mengatakan Indonesia memiliki potensi energi alternatif tenaga matahari yang sangar besar.

"Sayang sekali kalau dibiarkan begitu saja, pemakaiannya masih minim sekarang. Nah, BUMN bisa menjadi inisiator atau pelopor di Indonesia, sekaligus untuk mengejar target energi bauran 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014," ujat Linus.

Menurut dia, BUMN bisa menjadi role model implementasi green energy di Indonesia dan membantu pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca.

Seperti diketahui, Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan iradiasi energi matahari rata-rata 4,80 kWh/m2/ hari. Dus, energi matahari menjadi pilihan yang baik sebagai alternatif sumber energi. Ironisnya, berdasarkan data Kementerian ESDM 2019, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara nasional di Indonesia masih kurang dari 200 megawatt (MW) dari total 207,8 gigawatt potensi yang dimiliki.

“Di lingkungan BUMN sendiri, jika semua perusahaan BUMN memanfaatkan PLTS, potensinya diperkirakan sebesar 1,4 gigawatt peak (GWp) dengan biaya investasi kurang lebih Rp 15 triliun. Pemanfaatannya bisa diterapkan di jalan tol, bandara, SPBU, stasiun, pertambangan, pabrik, kantor, perkebunan, tambang dan sebagainya,” ujar Linus.

Satriani Ari Wulan Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait