Bisnis

Timbulkan pro dan kontra, BEI tetap jalankan rencana penutupan kode broker

Penghapusan kode broker dikhawatirkan menurunkan kualitas transparansi dan level playing field.

Kamis, 25 Februari 2021 14:42

Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penutupan kode broker dan kode domisili dalam running trade perdagangan menimbulkan pro dan kontra di pelaku pasar.

Salah satu pendapat kontra datang dari mantan Direktur Utama BEI periode 1991-1996, Hasan Zein Mahmud. Dalam keterangannya, Hasan mengatakan dirinya berada di barisan keberatan terhadap rencana BEI menyembunyikan kode broker dalam info running price

Menurut Hasan, kebijakan tersebut akan menurunkan kualitas transparansi dan level playing field. Bagi para traders, kata dia, info para broker adalah relevan dan sensitif.

Seperti diketahui, BEI melakukan penutupan kode broker ini dengan alasan untuk mengurangi herding behaviour. Hasan berpandangan, perilaku herding behaviour atau penggiringan pasar ke saham tertentu, bisa dikurangi apabila para buzzer, pom-pom, dan influencer ditampilkan di depan publik, serta dibuatkan aturan tata cara dan kode etiknya. 

"Salah kaprah paling parah di pasar modal Indonesia adalah menyamakan bandar dan market makers. Market makers itu terdaftar, punya aturan, diawasi, punya kode etik. Bandar adalah pencari lobang, pembuat lobang," ujar dia, Kamis (25/2).

Annisa Saumi Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait