Adapun stok pupuk tersebut terdiri dari jenis urea dan Nitrogen, Phospor, dan Kalium (NPK).
PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi mencapai 194% atau sebanyak 1.454.828 ton tahun ini. Jumlah itu berdasarkan ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.
“Stok pupuk bersubsidi ini tercatat per tanggal 13 Januari 2023, di awal tahun ini kita menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga lini III dengan total 1.454.828 ton. Angka stok pupuk bersubsidi ini juga mampu memenuhi kebutuhan selama beberapa minggu kedepan sesuai aturan yang berlaku,” kata SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana dalam keterangan resminya, Selasa (17/1).
Adapun stok pupuk tersebut terdiri dari jenis urea dan Nitrogen, Phospor, dan Kalium (NPK). Jenis tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Wijaya menguraikan, pupuk tersebut antara lain untuk urea sebanyak 992.791 ton dan NPK sebesar 462.937 ton atau masing-masing tercatat 188% dan 203% dari minimal stok yang telah ditentukan pemerintah.
Wijaya menambahkan, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 734 Tahun 2022 telah menetapkan HET pupuk bersubsidi dengan masing-masing senilai Rp 2.250 per kg untuk pupuk urea, Rp 2.300 per kg untuk pupuk NPK, dan Rp 3.300 per kg untuk pupuk NPK dengan formula khusus kakao.