Para pelaku usaha yang bertahan harus memangkas margin keuntungan secara drastis agar tetap bertahan dalam bisnis.
Di gudang bobrok di pinggiran ibu kota China, pengusaha An Dawei memeriksa deretan lemari es raksasa, kompor industri, dan oven roti komersial yang menunggu untuk dijual kembali ke tempat makan.
"Bagi kebanyakan orang, membuka restoran hampir pasti gagal," kata pria berusia 38 tahun yang menjual peralatan dapur bekas.
Di balik setiap peralatan, ada kisah tentang restoran Beijing yang gagal, yang didirikan oleh mereka yang sering mempertaruhkan seluruh tabungan mereka pada pemulihan ekonomi berbentuk V setelah pandemi Covid-19, hanya untuk melihat konsumen berhemat dalam makan di luar karena ekonomi China melambat.
Hal itu memicu perang harga di mana penyedia makanan menawarkan kopi seharga 9,9 yuan dan paket makanan untuk empat orang seharga 99 yuan (Rp225 ribu).
Perluasan permintaan domestik menjadi prioritas utama pada tahun 2025 bagi para penguasa Tiongkok, yang berupaya mengimbangi dampak tarif AS dan krisis properti yang berkepanjangan.