Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akan mengembangkan perusahaan rintisan (start-up) umrah digital agar jadi unicorn berikutnya.
Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akan mengembangkan perusahaan rintisan (start-up) umrah digital agar jadi unicorn berikutnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara memastikan bahwa pengembangan start-up aplikasi umrah digital yang akan digarap bersama oleh pemerintah Indonesia dan Arab Saudi tidak akan mengganggu bisnis biro travel yang selama ini sudah berjalan.
Hal ini disampaikan Rudiantara dalam sesi konferensi pers usai penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kolaborasi di Riyadh, Kamis (4/7).
“Situasinya sama saja dengan biro travel yang dulu ada, sekarang juga masih ada ketika bisnisnya bergeser ke ranah online. Hanya saja sekarang menjadi merchant-nya Traveloka dan platform lainnya. Jadi tergantung pasarnya, ada pasar yang retail, ada yang non-retail. Tidak perlu khawatir,” ujar Menkominfo, Rudiantara dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Jumat (5/7).
Kekhawatiran ini juga dijawab oleh co-founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison yang menegaskan bahwa kehadiran Tokopedia adalah untuk memberikan solusi yang end to end dengan mengumpulkan permasalahan terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan visi-misi Tokopedia yang ingin melakukan pemerataan pengusaha digital.