Kerja sama ini dapat diwujudkan dalam sistem barter, masing-masing negara memberikan yang terbaik yang mereka miliki.
Di tengah ancaman krisis pangan, Indonesia perlu meningkatkan kerja sama bilateral dengan negara-negara tetangga untuk menjaga ketersediaan pangan nasional.
Menurut dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad), Ronnie S. Natawidjaja, pertemuan G20 harus melahirkan kesepakatan-kesepakatan strategis dalam menjaga ketersediaan pangan.
"Kesepakatan antarnegara harus dibuat untuk mengantisipasi krisis pangan ke depan. Fungsi kerja sama bilateral harus ditingkatkan lagi," katanya dalam keterangannya, Rabu (2/11).
Kerja sama yang dimaksud Ronnie dapat diwujudkan dalam sistem barter, yaitu masing-masing negara memberikan yang terbaik yang mereka miliki.
"Misal, Indonesia banyak produksi buah, lalu Australia banyak memproduksi gandum. Ini bisa saling tukar atau barter. Jadi, stok pangan aman dan harga pun bisa dikontrol," jelas Ronnie.