Pekerja perempuan berkontribusi terhadap peningkatan rata-rata Tingkat Pengembalian Aset (ROA) dan Rasio Pengembalian Ekuitas (ROE).
Hasil studi International Finance Corporation (IFC) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan perusahaan dengan lebih dari 30% anggota dewan perempuan memiliki kinerja yang lebih baik.
Ha tersebut tercermin dari rata-rata Tingkat Pengembalian Aset (return on asset/ROA) sebesar 3,8%, lebih besar daripada perusahaan yang tak memiliki anggota dewan perempuan sebesar 2,4%.
Demikian pula dengan Rasio Pengembalian Ekuitas (return on equity/ROE). Perusahaan-perusahaan yang memiliki lebih dari 30% anggota dewan perempuan melaporkan rata-rata ROE sebesar 6,2%. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang anggota dewannya hanya pria melaporkan ROE sebesar 4,2%.
“Temuan kami menegaskan pentingnya keberadaan keragaman gender yang lebih besar di ruang dewan di Asia,” kata Direktur Regional IFC Asia Timur dan Pasifik Vivek Pathak, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (27/6).
Studi ini juga menunjukkan dari enam negara anggota ASEAN yang disurvei (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam), Thailand menjadi negara yang memiliki keragaman gender terbesar. Di Thailand, perempuan memegang sekitar 20% kursi dewan di perusahaan terbuka, diikuti oleh Indonesia dan Vietnam keduanya sekitar 15%.