Rizal Ramli mengaku sudah beberapa kali mengingatkan persoalan utang piutang tersebut tetapi beberapa kali dibantah.
Pemerintah rencana menarik utang sebesar Rp900 triliun pada tahun depan untuk membiayai defisit. Ini jumlah yang amat besar. Tetapi besar kemungkinan realisasinya akan jauh dari jumlah itu.
Menurut pengamat ekonomi Rizal Ramli, kemampuan membayar pemerintah utang yang payah akan kembali menggunakan jurus ”gali utang tutup gunung”. Ini membahayakan keuangan negara.
Rizal mengaku sudah beberapa kali mengingatkan persoalan utang piutang tersebut, tetapi beberapa kali dibantah. "Indikator yang dipakai pejabat-pejabat pembela utang hanya ratio debt/GDP. Itu menyesatkan! Indikator-indikator yang lebih penting adalah ratio debt service atau export, debt service/penerimaan, primary balance," ujar Rizal Ramli melalui pesan elektronik, Kamis (16/12).
Namun, lanjut Rizal Ramli, sejumlah pejabat bidang ekonomi yang dikomandoi Menteri Keuangan Sri Mulyani membantahnya.
"Mempergunakan ratio debt/GDP itu menyesatkan! Tetapi, saya waktu itu dibantah-bantah oleh pejabat-pejabat ekonomi," ucapnya lagi.