Rugi bersih ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp202 miliar.
PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) mencatatkan peningkatan rugi bersih menjadi Rp551 miliar pada semester I-2021, dengan biaya nonrecurring sebesar Rp537 miliar yang timbul akibat restrukturisasi bisnis Giant. Rugi bersih ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp202 miliar.
Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall mengatakan, kinerja keuangan underlying bisnis ritel groseri Hero Supermarket pada semester I-2021 terkena dampak negatif karena pandemi maupun restrukturisasi yang telah diumumkan.
Menurutnya, pembatasan sosial yang ketat, larangan perjalanan domestik dan penutupan atau pemberlakuan pembatasan perdagangan yang ketat di pusat perbelanjaan atau mal, telah mengubah pola belanja pelanggan secara substansial dan mengurangi jumlah kunjungan pelanggan ke lokasi-lokasi ini.
Dia melanjutkan, perseroan terus menghadapi tantangan yang cukup signifikan pada semester I-2021 akibat pandemi, terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan perubahan pola belanja pelanggan.
"Akibatnya, hal ini secara material memengaruhi kinerja hypermarket sebagai destinasi belanja dalam format besar. Optimalisasi ruang usaha yang berkelanjutan juga mempengaruhi kinerja pertumbuhan penjualan," kata Patrik dalam keterangan resminya yang dikutip Alinea.id pada Senin (2/8).