Bisnis

Rupiah dan IHSG diproyeksi melemah pada pekan ini

Faktor global masih menjadi pemicu dari proyek pelemahan nilai tukar rupiah dan IHSG pada pekan ini.

Senin, 06 Agustus 2018 09:24

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diprediksi bergerak dikisaran 14.490-14.520 atau melanjutkan tren pelemahan. Sementara, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada kisaran level support 5.978-5.988 dan resisten 6.027-6.043.

Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp14.498 per dollar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan pasar spot, Jumat (3/8). Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.503 per dollar AS. 

Salah satu penyebab turunnya nilai tukar rupiah adalah, adanya sinyal kuat dari The Fed kembali menaikkan bunga acuan pada rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) September mendatang. Data ekonomi AS yang cukup kuat khususnya pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 4,1% dan pengangguran dikisaran 4% memperkuat alasan Fed segera menaikkan bunga acuan dua kali di tahun ini. 

Imbas sentimen The Fed memicu kenaikan yield treasury bond 10 tahun yang menyentuh level 3%, sementara yield SBN menjadi 7,9%. Kenaikan yield treasury ini membuat minat investor asing masuk ke Indonesia menjadi berkurang. 

"Sedangkan dari dalam negeri, bimbangnya pemerintah soal kebijakan DMO batubara membuat investor wait and see, terlebih dikaitkan dengan ketidakpastian hukum jelang tahun politik," ungkap Analis dari Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, kepada Alinea.id, Senin (6/8). 

Eka Setiyaningsih Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait