Bank Indonesia mengambil ancang-ancang menaikkan BI Rate seiring tekanan rupiah dan Indeks harga saham gabungan (IHSG).
Bank Indonesia mengambil ancang-ancang menaikkan BI Rate seiring tekanan rupiah dan Indeks harga saham gabungan (IHSG).
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menjelaskan kemungkinan untuk melakukan penyesuaian suku bunga acuan atau BI-7 days reverse repo rate. Penyesuaian itu dilakukan jika tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus berlanjut.
"Kita mau meyakinkan bahwa kalau kita perlu melakukan penyesuaian BI 7-days reverse repo rate itu apabila kondisi ekonomi, termasuk nilai tukar itu depresiasinya bisa mempunyai dampak buruk kepada stabilitas keuangan," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (26/4).
Kendati demikian, sambungnya, bank sentral bakal mengambil keputusan itu secara hati-hati, dengan kajian yang mendalam. Kondisi itu juga bergantung pada dampak yang ditimbulkan terhadap target angka inflasi.
Tercatat, BI telah menahan suku bunga acuan sejak 8 bulan terakhir, tepatnya dimulai pada 22 September 2017 pada level 4,25%. Penahanan suku bunga acuan dilakukan lantaran angka inflasi masih sesuai target.