Kurs rupiah jeblok berakibat pada larinya investor asing dari pasar modal dan menekan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pascalibur lebaran.
Kurs rupiah jeblok berakibat pada larinya investor asing dari pasar modal dan menekan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pascalibur lebaran.
Pasar keuangan setelah libur lebaran tampak memburuk. Tekanan terjadi lantaran The Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, baru saja mengerek suku bunga acuan Fed Fund Rate.
Pelaku pasar langsung merespons kebijakan The Fed. Akibatnya, nilai tukar rupiah langsung melempem kembali melewati batas psikologis Rp14.000 per dollar AS.
Depresiasi rupiah selama sisa pekan setelah lebaran mencapai 1,1%. Meskipun pada akhir pekan, kurs rupiah kembali menguat 0,11% sebesar 16 poin ke level Rp14.086 per dollar AS di pasar spot seperti dikutip Bloomberg.
Pergerakan kurs rupiah berdampak pada lantai bursa. Pelaku pasar asing melepas portofolio dan mencatatkan net sell selama tiga hari perdagangan mencapai Rp3,84 triliun.