Terus tertekannya nilai tukar rupiah diproyeksi membuat Bank Indonesia mengucurkan cadangan devisa untuk stabilitas moneter.
Terus tertekannya nilai tukar rupiah diproyeksi membuat Bank Indonesia mengucurkan cadangan devisa untuk stabilitas moneter.
Pengamat ekonomi memerkirakan BI bakal terus menggelontorkan cadangan devisa (cadev) sebagai upaya stabilisasi. Tercatat, posisi Cadev per akhir Maret 2018 mencapai US$126 miliar.
Posisi Cadev tersebut merosot US$2 miliar, setara dengan Rp27,4 triliun (kurs Rp13.700 per dollar AS) dalam sebulan. Bahkan, Cadev telah berkurang US$5,98 miliar setara Rp81,9 triliun sejak Februari 2018.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, memerkirakan BI akan terus melakukan intervensi secara moneter melalui pengucuran Cadev. Sebab, investor asing hingga saat ini masih mencatatkan aksi jual bersih di lantai bursa dan pasar surat utang negara (SUN).
Menurut dia, cara mudah untuk menambah Cadev adalah menerbitkan surat berharga negara (SBN) di pasar global. Namun, penerbitan itu dinilai tidak berkelanjutan lantaran rentan terhadap pengaruh tekanan ekonomi global dan sentimen negatif investor asing.