Bisnis

Saat Bukalapak terapkan donwsizing dan pilih jualan pulsa

Bukalapak menerapkan strategi downsizing dengan menghentikan penjualan produk fisik dan beralih fokus ke produk virtual.

Jumat, 10 Januari 2025 20:11

Tahun 2025 dibuka dengan kabar mengejutkan dari salah satu unicorn di Indonesia, Bukalapak yang mengumumkan akan menghentikan penjualan produk fisik di platformnya dan beralih fokus ke produk virtual. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker BUKA itu memilih berjualan produk seperti pulsa prabayar, token listrik, paket data, hingga BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan). 

Pendiri Literos.org sekaligus pengamat budaya serta komunikasi digital, Firman Kurniawan menilai langkah ini sebagai strategi bisnis downsizing yang wajar dilakukan ketika perusahaan menghadapi kesulitan bersaing di segmen produk fisik.

“Penjualan produk virtual di Bukalapak sebenarnya sudah ada sejak lama, jadi ini bukan hal baru. Ini adalah cara Bukalapak mengefisienkan bisnisnya karena kontribusi dari penjualan fisik hanya sekitar 3% dari total pendapatan,” kata Firman kepada Alinea.id, Kamis (9/1).

Sekadar catatan, downsizing merupakan strategi yang diambil perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mengerek daya saing. Alasan melakukan downsizing beragam, mulai dari kondisi keuangan yang memburuk, perubahan teknologi, perubahan kondisi pasar, hingga merger dan akuisisi.

Dalam keterbukaan informasinya, Bukalapak mengatakan kontribusi penjualan produk fisik terhadap total pendapatan perusahaan kurang dari 3%. Oleh karena itu, penghentian layanan ini disebut dapat meningkatkan efisiensi operasional dan membantu perusahaan mencapai jumlah pendapatan tanpa pengurangan biaya tertentu alias EBITDA positif. 

Immanuel Christian Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait