Bisnis

Saham BRIS ngebut setelah pengumuman merger, saatnya beli atau tahan?

Tercatat selama sepekan terakhir, saham BRIS melejit 65,29%.

Kamis, 15 Oktober 2020 06:41

Rencana merger tiga bank syariah milik BUMN, yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, mendapatkan antusiasme dari pasar. Saham milik BRISyariah yang menjadi bank cangkang dalam rencana merger ini, diserbu oleh investor.

Menjelang pengumuman merger tiga bank syariah milik negara tersebut pada Selasa (13/10), harga saham BRIS naik 25% dan menyentuh batas auto reject atas (ARA). Reli saham BRIS berlanjut pada Rabu (14/10), lagi-lagi menyentuh batas ARA atau naik 24,89% ke harga Rp1.405 per saham. Tercatat selama sepekan terakhir, saham BRIS melejit 65,29%.

Meskipun tren saham BRIS terus menunjukkan kenaikan, analis senior CSA Institute Reza Priyambada menyarankan investor untuk menahan keinginan mereka membeli saham BRIS.

Dia melihat, kenaikan saham BRIS ini merupakan efek psikologis dari pelaku pasar. Namun sebenarnya, pengaruh merger tersebut kepada fundamental BRIS belum sepenuhnya terlihat.

"Yang jelas, setelah merger dilakukan harus dicek kembali bagaimana pengaruhnya ke kinerja mereka baik dari sisi lending atau kredit, pertumbuhan pendapatan, dan kinerja-kinerja lainnya," kata Reza ketika dihubungi, Rabu (14/10).

Annisa Saumi Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait