Tren pemangkasan suku bunga dapat menjadi peluang bagi investor jangka panjang untuk berinvestasi di saham.
Bank Indonesia (BI) diramal akan kembali menurunkan suku bunga acuannya seiring deflasi lima bulan berturut-turut sejak Mei hingga September 2024. Tren pemangkasan suku bunga dapat menjadi peluang bagi investor jangka panjang untuk berinvestasi di saham.
Chief Investment Officer, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma memperkirakan bank sentral akan kembali menurunkan suku bunganya di kuartal IV ini sebagai antisipasi menopang pertumbuhan di tengah risiko perlambatan ekonomi global dan domestik seperti yang terlihat dari deflasi akhir-akhir ini. Dia meramal, BI rate sampai akhir 2024 akan berada di kisaran 5,5% hingga 5,75%.
Menurutnya, secara historis pasar saham Indonesia konsisten mencatat kinerja positif dalam periode pemangkasan suku bunga. Dari sisi valuasi, per akhir September ini pasar saham terlihat atraktif dengan price earning (PE) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 13,7 kali dibandingkan rata-rata 15 kali.
"Kondisi ini merupakan titik masuk menarik bagi investor," ujar Samuel, Selasa (8/10).
Walaupun di akhir bulan kemarin pasar saham domestik didera arus keluar investor asing, namun di 2023 dan tahun berjalan 2024 minat investor asing terhadap pasar Indonesia menunjukkan perbaikan signifikan. Kendati demikian, secara jangka pendek arus dana asing dapat bergerak fluktuatif dipengaruhi oleh faktor pemilu Amerika Serikat (AS), tensi geopolitik, risiko moderasi ekonomi domestik, serta fokus kebijakan pemerintah baru.