Window dressing adalah aksi yang kerap dilakukan perusahaan terbuka atau manajer investasi (fund manager) untuk mempercantik kinerjanya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat telah menguat 8,9% selama satu bulan terakhir. Penguatan ini diprediksi masih bisa berlanjut hingga akhir tahun ini.
Salah satu faktor penguat menjelang akhir tahun ini adalah aksi window dressing. Seperti diketahui, window dressing adalah aksi yang kerap dilakukan perusahaan terbuka atau manajer investasi (fund manager) untuk mempercantik kinerjanya sebelum menyerahkan laporan keuangan ke pemegang saham. Fenomena window dressing sanggup mengerek harga saham emiten.
Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menuturkan, mayoritas sektor saham memiliki peluang untuk menguat dan mencetak cuan. Tetapi, menurutnya, beberapa sektor seperti konstruksi, properti, pertambangan, agrikultur, dan keuangan memiliki kans yang besar untuk menguat.
"Untuk saham yang akan dilepas, pastinya saham-saham yang memang pergerakannya sideways dan tidak terkenal, akan dilepas dulu," kata Sukarno saat dihubungi, Kamis (3/12).
Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan manuver window dressing akan memperkuat saham-saham yang berada di sektor konstruksi, ritel, konsumer, dan tambang.