Sarang burung walet banyak dijual lewat pasar gelap meski potensi ekspornya besar.
Semangat menggairahkan kinerja ekspor lewat komoditas sarang burung walet (SBW) diembuskan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi. Mantan mendag di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini bahkan memprediksi ada potensi ekspor hingga Rp500 triliun.
“Ketika Mendag (Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi) bilang potensi (ekspor) sarang burung walet besar, kita pengusaha sudah enggak heran lagi. Tapi kan kita enggak ada akses ke sana,” kata Yanto Turede, salah seorang petani sarang burung walet dari Gorontalo, kepada Alinea.id, Senin (18/1).
Keluh Yanto menjadi ironi di tengah seruan peningkatan ekspor sarang burung walet. Pada kenyataannya, Yanto menilai perhatian pemerintah untuk memberikan akses ekspor sangat minim.
Padahal, menurut pria 39 tahun ini, nilai ekspor rumah burung walet atau Collocalia sp. ini bisa digenjot lagi. Dus, nantinya juga turut memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian nasional.
Terlebih, jika melihat status Indonesia sebagai negara produsen dan eksportir SBW terbesar di seluruh dunia. Bahkan, produksi komoditas ini di Gorontalo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meski jumlahnya tak banyak.