Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan rusun, rumah swadaya, rusus, serta bantuan PSU.
Penyerapan anggaran penyediaan hunian Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada semester I-2023 mencapai Rp2,74 triliun atau 24,36% dari total anggaran Rp11,27 triliun. Proyek yang dikerjakan mencakup pembangunan rumah susun (rusun), rumah swadaya, rumah khusus (rusus), serta bantuan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU).
"Hingga 12 Juni 2023, realisasi keuangan Ditjen Perumahan pada anggaran tahun 2023 sebesar Rp2,74 triliun atau 24,36% dari total anggaran dengan realisasi fisik mencapai 27,33%," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto.
Realisasi fisik pembangunan rusun telah mencapai 1.633 unit atau 29,54% dari target 5.528 unit. Adapun pengerjaan rumah swadaya sebesar 93.139 unit atau 62,07% dari target 150.050 unit.
"Pembangunan rumah swadaya dilaksanakan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Rumah Pemberdayaan Masyarakat (RPM) dengan realisasi 88.389 unit serta mendukung penanganan kemiskinan ekstrem (NAHP) sebanyak 4.750 unit," tuturnya.
Lalu, realisasi pembangunan rusus sebanyak 352 unit (10,59%) dari target 3.322 unit. Rusus ini terdiri dari hunian tetap (huntap) bagi korban bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan di Cianjur serta fasilitas sosial (fasos) dan umum (fasum) akibat gempa bumi.