Sehingga produk UMKM Indonesia bisa juga di ekspor ke negara-negara di ASEAN.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, berharap agar sertifikasi halal yang diberlakukan di suatu negara bisa berlaku di berbagai negara lain di ASEAN, minimal di Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei, Filipina.
“Sebagai basis agar ada mutual recognition arrangement, antara sertifikasi halal dari berbagai negara, karena secara teknologi sangat memungkinkan. Sehingga produk UMKM kita bisa juga di ekspor ke negara-negara di ASEAN. Semoga program ini dapat mendorong daya saing UMKM terutama perempuan di Indonesia,” ujar Airlangga dalam forum khadijah bertajuk menuju sejuta sertifikasi halal gratis bagi UMKM, Kamis (28/10).
Airlangga juga memberikan apresiasi kepada Organisasi Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI) atas kegiatan deklarasi 1 juta sertifikasi halal secara gratis dan pelatihan digitalisasi secara nasional.
“Ini suatu hal yang luar biasa karena memang UMKM ini sebagian besar adalah ibu-ibu,” ucap Airlangga.
Di Indonesia jumlah UMKM sebesar 64,2 juta, kontribusinya terhadap ekonomi sebesar 60,51% dari PDB atau senilai Rp9.580 triliun, serapan tenaga kerja sebesar 96,92% atau sebanyak 120,59 juta orang, investasi sektor UMKM 60,42%, ekspor UMKM nonmigas 15,65%, dan pemanfaatan e-commerce 24%.